Selamat Datang ^^

Lystia Adriani | 12108203 | sistem informasi | Universitas Gunadarma | Mahasiswa Tingkat akhir | Cewek kelahiran Manado | Suka Punya banyak teman, gak suka ada musuh |

Senin, 02 November 2009

Teori Motivasi

Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam surat khabar, kerap pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan. Jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Oleh itu, kita boleh definisikan bahawa: . Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahtuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif.
Karyawan sebagai manusia memiliki hakikat sebagai mahluk individu, sosial dan normatif. Hakikat individualitas menunjukkan bahwa di samping memiliki kesamaan fisik dan psikologis, ternyata setiap manusia memiliki pula perbedaan dalam kedua substansi yang bersatu itu, sehingga menjadi individu yang tidak sama satu dengan yang lain. Kondisi saling membutuhkan dan saling memiliki ketergantungan itu menjadikan manusia sebagai mahluk sosial yang memerlukan kehidupan bersama dalam kebersamaan.
Pimpinan organisasi merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi. Pemimpin dengan dibantu seluruh jajaran pimpinan dalam organisasi ditambah dengan staf-staf tiap bagian yang akan menentukan kebijakan-kebijakan yang kemudian akan diterapkan dan akan dijalankan dalam organisasi. Melalui seluruh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan untuk kemudian dijalankan dalam organisasi, pimpinan dan seluruh jajarannya akan membawa organisasi ke arah tertentu, yang kemudian menentukan tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. Pengertian kepemimpinan menurut Stoner yang dikutip oleh Handoko adalah: “Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya”.
Tiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain dan tidak harus gaya yang satu lebih buruk dari pada gaya kepemimpinan yang lain. Ada tiga gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan delegatif. Gaya kepemimpinan yang baik adalah tergantung pada situasi dan individu yang dihadapi. Jadi tidak berarti gaya kepemimpinan yang terbaik adalah kepemimpinan dengan gaya partisipatif. Pemimpin harus bisa menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan keadaaan yang sedang dihadapinya. Ketika pemimpin harus bersikap tegas, maka pemimpin bisa saja bersikap otoriter. Oleh karena itu perlu cara-cara untuk memodifikasi perilaku agar perilaku yang ada sesuai dengan keinginan dan kebutuhan organisasi. Cara-cara yang digunakan untuk memodifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.
Dalam bekerja, karyawan selalu dituntut untuk memiliki komitmen dan kinerja yang baik, sehingga pada akhirnya tujuan organisasi akan tercapai. Selain itu motivasi kerja karyawan juga harus diperhatikan karena berpengaruh pada produktivitas kerja. Apabila karyawan dapat termotivasi maka mereka tidak akan asal-asalan dalam bekerja, waktu yang ada dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan di lingkungan sebuah perusahaan, pada dasarnya berlangsung dalam kondisi karyawan sebagai manusia, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Suasana batin/psikologis seorang karyawan sebagai individu dalam perusahaan yang menjadi lingkungan kerjanya, sangat berpengaruh pada pelaksanaan kerjanya. Suasana batin tersebut terlihat dalam semangat atau gairah kerja yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian tujuan bisnis perusahaan tempatnya bekerja. Bergairah atau bersemangat dan sebaliknya tidak bergairah atau tidak bersemangat seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya, sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang mendorongnya.
Motivasi menjadi penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, agar mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi menjadi penting karena manajer membagikan pekerjaannya kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkannya. Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal atau mempunyai prestasi kerja yang tinggi. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat. Untuk memotivasi seorang karyawan, manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar